Wednesday, January 8, 2014

Vanilla Chiffon Cake




Bikin chiffon cake tanpa loyang khusus? iih.. siapa takut.
Duh, padahal saya sebelumnya paling malas memulai untuk membuat chiffon cake. Alasan standarnya apalagi kalau bukan, 'gak punya cetakannya'. Padahal sebenarnya ini bisa diatasi dengan memakai loyang biasa, misalnya loyang tulban.
Apa sih, perbedaan loyang chiffon cake dengan loyang tulban biasa?. Perbedaannya dimulai dari ketinggian loyang. Chiffon cake merupakan kue yang mengandung banyak telur, tapi sedikit mengandung tepung. Kue seperti ini akan mengembang tinggi saat dipanggang, sehingga diperlukan loyang yang cukup tinggi, yaitu bisa mencapai 10 cm. Konsekuensinya, kue yang berukuran tinggi biasanya sulit matang atau cenderung meletus di bagian tengahnya. Nah, supaya chiffon cake matangnya sempurna, maka bagian tengahnya harus berlubang, sehingga panas oven merata ke bagian tengah kue. 

Loyang chiffon cake juga memiliki kaki di tepiannya yang berfungsi menahan loyang saat dibalik agar masih ada udara yang bisa melewati permukaan loyang. Seperti sudah umum diketahui, loyang chiffon cake digunakan tanpa perlu diolesi apa pun sebelumnya. Ini bertujuan agar kue yang bisa naik dan melekat di tepiannya. Karena sifatnya yang sangat lembut karena banyak mengandung udara, aat sudah keluar dari oven chiffon cake akan cenderung mengempis alias amblas. Untuk mencegahnya, maka loyang harus dibalik sampai cake menjadi dingin. Kalaupun loyangnya tidak memiliki kaki, maka bagian tengah loyang bisa dimasukkan ke leher botol  atau bila menggunakan loyang yang tak berlubang, maka bagian tepi loyang perlu diganjal benda lain saat dibalik, misalnya mangkuk kecil.



Karena saat digunakan loyang chiffon cake tidak dioles apapun, maka pasti kue akan sangat melekat di loyang. Bagian tepinya masih bisa dilepaskan dengan cara menyelipkan pisau. Bagaimana dengan bagian dasarnya? Untuk memudahkan melepas kue, bagian dasar loyang chiffon cake bisa dibongkar pasang. Dengan demikian, maka kita pun dapat dengan mudah menyelipkan pisau di bawah kue. Bila ternyata loyang chiffong cake tidak bisa dibongkar pasang, maka bagian dasar loyang bisa dialasi dengan kertas panggang.

Tekad saya untuk mencoba membuat chiffon cake makin kuat, setelah tak sengaja menemukan loyang tulban ukuran kecil (diameter 16cm). Selain tak memerlukan  telur yang banyak, hasil jadinya pun cukup untuk dimakan bertiga. Tentunya ini baik untuk berat badan saya. :)

Setelah browsing sana-sini untuk mencari resep yang pas, akhirnya saya menemukan juga di blog milik Jean. Chiffon cake yang terkenal di Indonesia memang chiffon cake pandan. Namun berhubung konsumen utama kue bikinan saya adalah putri saya, maka saya pun menjatuhkan pilihan pada chiffon cake vanilla.

Ternyata pilihan saya tepat. Setelah kue matang, tidak sampai dalam hitungan jam, kue pun habis. Meski masih ditemukan gelembung besar pada kue, yang berarti saat mencampur adonan putih telur dan kuning telur tidak sempura, namun saya cukup puas dengan hasilnya. Hal tersulit di percobaan kali ini adalah mengeluarkan kue dari loyang. Berhubung tepi dan dasar loyang bergelombang, maka saya tidak bisa mengeluarkan kue dengan pisau. PIlihannya hanya dengan menggunakan tusuk sate, namun ini hanya bisa dilakukan untuk bagian tepi. Bagian dasar kue pun harus dikeluarkan dengan paksa, sehingga banyak pinggir kue yang terkelupas.

Bahan:
2 kuning telur
8g caster sugar
1/2 vanilla bean
24g air
24g minyak sayur
3g2 tepung terigu

2 putih telur
36g caster sugar
4g maizena

1. panaskan oven sampai 160 derajat C. Ayak tepung.
2. kocok kuning telur dan gula. Tambahkan air, minyak dan vanilla. Aduk sampai rata. Tambahkan terigu sambil diayak, aduk seluruhnya. 
3. di wadah lain, siapkan gula dan maizena.
4. Kocok putih telur sampai sedikit mengembang. Masukkan separuh campuran gula dan maizena. Kocok lagi selama beberapa menit, lalu masukkan sisa gula, kocok terus sampai putih telur kaku (hard peak). 
4. Masukkan 1/3 adonan putih telur ke dalam adonan kuning telur. Aduk balik. Lanjutkan sampai seluruh adonan putih telur tercampur.
5. tuangkan adonan di loyang chiffon tanpa diolesi apapun. Panggang selama 20 menit.
6. Setelah matang, keluarkan loyang dari oven, lalu balik loyang. DInginkan. 

7. setelah dingin seluruhnya, lepaskan kue dari loyang secara perlahan dengan menggunakan pisau atau spatula. 

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...