Friday, January 24, 2014

Lontong (dengan cetakan)



Awal mula saya mengetahui tentang cetakan lontong adalah dari ibu saya. Beberapa tahun yang lalu, melalui seorang teman, ibu saya mengirimkan cetakan ini. Mungkin beliau tahu betapa merana anaknya, serba sulit harus membuat masakan Indonesia sendiri. Jangankan sampai tahap lontong, sayur-sayur ekstravaganza saja juga pasti tak akan sanggup
membuatnya. Maklum saja, anak bungsunya ini memang bukan berasal dari keluarga 'Ini Budi' seperti di buku pelajaran bahasa Indonesia jaman SD dahulu, yang salah satu kegiatan anak-anak perempuannya adalah membantu ibu di rumah. Tugas saya hanya sekolah, belajar dan belajar. Alhasil, penyesalanlah yang saya rasakan saat akhirnya harus jauh dari orang tua, tanpa punya pengetahuan apa pun tentang dapur dan mengurus rumah. 

Kembali ke soal lontong. Sebenarnya di Jerman keinginan untuk makan lontong bisa diatasi dengan membuat lontong berbungkus plastik. Bahasan tentang ini pernah saya tulis di sini.  Satu hal yang harus diperhatikan saat membuat lontong berbungkus plastik adalah pandai-pandailah dalam memilih Kochbeutelreis. Saya pernah terpaksa kecewa dengan hasil lontong yang benyek, hanya gara-gara saya menggunakan merk lain akibat malas jalan lebih jauh untuk membeli merk yang biasa di supermarket langganan. 

Membuat lontong berbungkus daun pisang tanpa cetakan pun pernah saya coba. Hasilnya, gagal. Sepertinya masalah saat itu adalah beras yang dimasukkan di gulungan daun pisang terlalu sedikit, sehingga lontongnya longgar dan jadi lebih mirip bubur. Saya sudah tak ingat kapan pertama kali saya mendayagunakan cetakan lontong ini. Yang saya ingat hanya lapisan pembungkus yang saya gunakan saat itu bukan daun pisang melainkan kertas roti untuk mengukus. 



Setelah awal bulan ini dapat bungkusan ketupat sayur dari tempat pengajian, jadilah suami saya meminta menu ini untuk sarapan di beberapa hari berikut. Berhubung 2 minggu terakhir ini memang sibuk luar biasa, alhasil permintaannya baru saya penuhi sekarang. Eh, tapi kok ya setelah pepaya muda dan kacang panjang dibeli, kochbeutelreis malah lupa dibeli. Lupanya pun berkali-kali. Ya sudahlah, toh di freezer masih ada daun pisang. Mari kita buat lontong daun pisang saja.

Caranya mudah. 
1. Lapisi bagian dalam cetakan lontong dengan daun pisang. Buat bulatan juga untuk melapisi bagian tutupnya.
2. Isi cetakan dengan beras sampai memenuhi setengah cetakan
3. Rebus lontong sampai matang. Saya menggunakan panci tekan dan memerlukan waktu kurang lebih 50 menit sampai lontong matang. Setelah matang, segera tiriskan dan dinginkan.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...