Friday, January 24, 2014
Proyek Ulang Tahun Anak yang ke 6
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini pun putri saya minta agar ulang tahunnya dirayakan. Namun karena tahun ini adalah tahun terakhir dia dengan status anak Kindergarten, maka dia pun menginginkan agar ulang tahunnya dirayakan dengan mengundang teman-teman Kindergarten-nya.
Setelah mengiyakan, saya pun harus berpikir bagaimana pelaksanaan acaranya nanti. Tidak seperti tahun-tahun lalu, yang perayaan mengundang teman-teman sesama orang Indonesia dan dirayakan ala Indonesia, perayaan tahun ini akan menggunakan cara ulang tahun anak Jerman.
Hmm.. memang bedanya apa saja ya? Perbedaannya banyak, deh.
1. Jumlah tamu yang diundang dan isi undangan
Di Jerman, sangat lumrah bila undangan ulang tahun anak hanya mengundang tamu yang jumlahnya amat sedikit. Bahkan saat pertama kali putri saya diundang menghadiri acara ulang tahun anak tetangga kami, ternyata tamunya hanya 2 anak.
Jika di dalam satu kelas Kindergarten terdapat 24 anak, maka bukan berarti jumlah tamu undangan pun jumlahnya sama. Anak yang berulang tahun akan memilih sendiri siapa-siapa saja temannya yang akan diundang. Terdengar seperti pilih-pilih teman, ya. Tapi memang begitulah. Selain karena anak dalam satu kelas berbeda-beda usianya, definisi teman memang hanya yang cukup dekat dan akrab dalam bermain. Karena itulah, sangat wajar jika ada yang berulang tahun dan merayakan di rumah, tapi teman yang diundang hanya 5-6 anak saja.
Menentukan jumlah tamu ternyata bukanlah hal yang mudah untuk putri saya. Bolak balik dia mengoreksi nama-nama teman yang akan diundang. Akhirnya putri saya mengambil keputusan untuk hanya mengundang 8 orang anak. Kartu undangan pun segera dibuat dengan menggunakan koleksi kertas dan karton berwarna untuk prakarya.
Setelah menentukan jumlah tamu, maka lazimnya diberikan undangan. Undangan diberikan selambat-lambatnya seminggu sebelum perayaan. Isi undangan selain info umum seperti perayaan ke berapa, jam dan lokasi perayaan, diberikan juga nomor telepon agar tamu bisa mengkonfirmasi kehadirannya. Konfirmasi penting bagi tuan rumah agar dapat menentukan jumlah konsumsi yang perlu disiapkan. BIasanya tuan rumah memberi waktu untuk konfirmasi sampai dengan 3 hari sebelum acara. Oiya, saat konfirmasi orang tua tamu juga akan menanyakan hadiah apa yang diinginkan oleh yang berulang tahun. Jika belum tahu apa yang diinginkan, dapat juga diberikan informasi hadiah apa yang sebaiknya tidak diberikan, mengingat jumlahnya sudah terlalu banyak misalnya.
2. Kehadiran orang tua atau pendamping
Berbeda dengan perayaan ulang tahun anak ala Indonesia yang tak hanya dihadiri oleh teman yang berulang tahun, tapi juga dengan pendampingnya, maka ulang tahun anak ala Jerman hanya dihadiri oleh anak-anak saja. Orang tua hanya akan mengantar, lalu menjemput kembali pada waktunya. Orang tua hanya perlu meninggalkan nomor telepon yang bisa dihubungi jika ada hal mendadak yang terjadi. Untuk perayaan di rumah biasanya dirayakan dari jam 15.00-18.00 CET. Perayaaan di tempat permainan atau tempat rekreasi lainnya akan memakan waktu lebih lama. Pernah ada perayaan ulang tahun di tempat bermain yang dihadiri putri saya berlangsung dari jam 11.00-19.00 CET.
Ketiadaannya tambahan tamu orang dewasa di acara kali ini berdampak selain persiapan untuk konsumsi menjadi jauh lebih ringan, juga ternyata lebih hemat.
3. Kegiatan yang dilakukan
Perayaan ulang tahun tak hanya melulu berisi acara tiup lilin, potong kue dan buka kado, namun juga acara menarik lainnya seperti permainan, membuat prakarya, dan sebagainya. Acara tersebut juga berguna sebagai pengalih perhatian anak-anak agar tak sibuk mengacak-acak rumah. Heheh..
Bayangkan saja, ada acara terarah pun rumah berantakan diacak-acak anak-anak itu, apalagi tak ada acara.
Acara terarah yang saya dan putri saya pilih di perayaan ulang tahun adalah membuat prakarya. Awalnya terpikir untuk menggambar di atas tas kain, lalu tasnya bisa mereka bawa pulang sebagai goody bag. Namun ternyata terkendala jumlah spidol tekstil yang saya miliki. Alih-alih acara menyenangkan, bisa-bisa anak-anak itu pada berkelahi gara-gara berebutan spidol. Setelah mencari ide di internet, akhirnya ketemulah ide untuk mewarnai topeng kertas. Jumlah pensil warna yang putri saya miliki sudah lebih dari cukup untuk pelaksaan kegiatan ini.
4. Makanan yang disajikan
Ada perayaan, tentu ada makanan. Di Jerman, acara ulang tahun anak jarang sekali menyajikan makanan yang ekstravaganza, baik itu di rumah maupun di Kindergarten. Saya teringat saat ikut menghadiri ulang tahun anak tetangga kami, makanan yang disuguhkan hanya muffin, Fischstäbchen (nugget ikan) dan kentang goreng. Bahkan di Kindergarten putri saya pun, kue ulang tahun yang akan dimakan bersama tidak boleh menggunakan hiasan heboh. Berhiaskan krim saja pun tidak boleh. Cukup coklat, keju atau trimits.
Nah, karena tahun-tahun lalu saya biasa membuatkan kue berhias buttercream, maka tahun ini putri saya pun minta dibuatkan juga. Berhubung saya sedang tidak ingin membuatkan model yang banyak menguras energi, maka putri saya memilih untuk dibuatkan kue bertema pelangi. Yah, bolehlah mengingat nama TKnya memang berbau pelangi. Sebagai dasarnya saya gunakan tepung premix, dengan tambahan bahan lain sebagai variasi, lalu dihias dengan buttercream.
Selain kue ulang tahun, untuk suguhan tamu-tamu kecil, saya siapkan irisan ketimun dan paprika kuning, roti kering dan biskuit asin sebagai cemilan. Tebak mana yang paling cepat habis? Ternyata ketimun dan paprika. Hahaha.. Sehatnya cemilan anak-anak itu. Sajian minuman pelepas dahaga hanya air putih, soda tanpa rasa dan es teh kotak. Sebagai penutup untuk makan malamnya saya sajikan spagheti bolognese. Spagheti ini agak meleset dari dugaan saya. Saya pikir anak-anak ini pasti akan menyukai saus tomat, wah.. ternyata salah. Beberapa lebih suka saus keju. Berhubung tidak ada, alhasil yang tidak suka saus tomat hanya makan spagheti dengan parutan keju permesan saja.
5. Goody bag
Pemberian bingkisan atau goody bag saat tamu akan pulang sebenarnya bukan hal yang wajib dilakukan. Ada beberapa orang tua yang memberikan goody bag hanya sebagai hadiah karena tamu memenangkan permainan yang dilakukan saat pesta. Jika tamu tidak menang, maka tamu akan pulang dengan tangan hampa dan itu juga hal yang lumrah. Pernah putri saya membawa pulang kotak sepatu bekas, yang ternyata berisi hasil prakarya yang dikerjakan selama acara ulang tahun.
Saya jadi teringat ketika keponakan saya di Jakarta merayakan ulang tahun dengan teman-teman di TKnya, kakak saya sampai menyediakan goody bag berisi tas ransel, dll. Saya tak tahu berapa rupiah yang harus kakak saya keluarkan dikalikan jumlah anak dalam satu kelas, hanya untuk menyiapkan goody bag. Pantas saja produk goody bag ini begitu berkembang di Indonesia, mengingat permintaannya juga tinggi.
Saya sendiri, berhubung saya sudah terlanjur membeli tas kain yang niat awalnya untuk prakarya saat acara, maka akhirnya tas kain ini saya gunakan sebagai goody bag, setelah sebelumnya saya beri gambar ala kadarnya, lalu diberi isian permen, biskuit dan buah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
gambarnya mamah di tas bagus juga :)
ReplyDeleteHahaha... tau ga sih Tante Thia, mamah cuma gambar kayak gitu aja, udahlah nyontek, jiplak pula. :)) parah nih emang kemampuan gambarnya,
ReplyDelete