Wednesday, June 25, 2014
Memanggang ayam dengan poultry roaster (Geflügelhalter/Hänchenhalter)
Yeaaaaa.. akhirnya dapat juga panggangan ayam (poultry roaster, geflügelhalter, hänchenhalter) yang saya idam-idamkan. Sudah lama saya mengincar alat ini. Meski sebenarnya yang saya incar merek lain, tapi berhubung harganya menurut saya sangat keterlaluan mahalnya (lebih dari 100€), akhirnya saya cari merek lain dengan harga yang masih masuk akal dengan kualitas yang cukup lumayan.
Bolak-balik saya membaca resensi tentang alat tersebut di internet, akhirnya pilihan saya jatuh pada merek Weber. Selain terkenal dengan alat grill dan smoker-nya, merek dari Amerika ini pun menyediakan berbagai alat pelengkap untuk memanggang, salah satunya panggangan ayam yang saya cari (tipe 6408).
Ketika akan membeli di toko online, saya kembali menjadi ragu. Kok rasanya masih berat ya, untuk membayar sesuai harga yang tertera, yaitu antara 40-100an €. Karena harga yang masih rasional untuk alat ini menurut saya antara 20-30€. Niat untuk membeli pun kembali saya tunda.
Nah, minggu lalu saat sedang iseng mampir ke toko favorit, eh.. kok ya mata ini tanpa sengaja melihat benda tersebut. Saat dilihat harganya, waaah.. kurang dari 30€. Berhubung saat itu di toko hanya tersedia 2 buah, tanpa pikir panjang langsung saya ambil 1 dan segera pergi ke kasir untuk membayar.
Setiba di rumah, setelah membaca buku petunjuknya, saya memutuskan untuk langsung mencoba. Namun berhubung sudah sore, sedangkan ayam yang dibumbui memerlukan waktu marinade selama minimal 2-12 jam, maka memanggang ayamnya saya putuskan untuk dilakukan keesokan harinya.
Dengan alat ini, ayam bisa dipanggang di dalam oven (yang cukup besar) atau dengan alat grill yang berbentuk bulat (Kugelgrill ukuran minimal 57cm).
Langkah:
1. bumbui ayam.
Bumbu Grillhänchen ala dapur Jujun (untuk 1 ekor ayam berukuran kurang lebih 1 kg):
3/4 sdt garam
1/2 sdt brown sugar
1/2 sdt paprika manis (edelsüß paprika)
1/2 sdt bawang putih bubuk
1/4 sdt merica hitam
minyak
*kecap manis, optional*
2. olesi alat (dudukan dan tutupnya) dengan minyak supaya tidak lengket
3. isi bagian tengah dengan cairan. ini berfungsi sebagai pemberi uap dari dalam agar ayam tidak kering. pada umumnya cairan yang digunakan adalah bir atau wine. berhubung saya tidak menggunakan keduanya, maka sebagai pengganti bisa digunakan jus buah (anggur, apel) atau air teh.
BIla dipanggang dengan oven:
1. panaskan lebih dulu oven (Umluft) 200derajat C
2. panggang ayam selama 60 menit dengan cara:
- setelah 15 menit pertama, oles ayam dengan minyak yang tertampung di penampungan. bisa juga ditambahkan olesan kecap.
- 15 menit terakhir, ganti mode oven dengan api atas saja (Grill) dan tutup bagian atas ayam dengan alufolie.
Hasil:
Cukup memuaskan. Rasanya memang tak seperti ayam panggang Indonesia yang boros bumbu dan warnanya kehitaman. Namun ayam panggang ini memiliki kulit yang renyah. Bagian dalamnya tidak kering, tidak seperti ayam panggang Indonesia yang sudah melalui proses ungkep sebelumnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment