Saturday, September 1, 2012
Physalis
Pertama kali melihat buah ini saat awal tinggal di Jerman, saya sama sekali tak berminat membeli. Penampakannya saja sudah aneh, apalagi rasanya. Begitu berkesempatan mencicipi, kira-kira 2 tahun lalu (itupun karena ada tamu pengajian yang membawanya sebagai buah tangan), semakin saya yakin untuk tidak akan membelinya. Rasa aseeem se-asem-asemnya. Waduh, pokoknya tobat deh..
Nah, beberapa waktu lalu saat saya sedang kebanjiran kemangi, terpikir untuk mencari buah ini untuk dibuat sambal. Pasti rasa sambalnya akan lebih maknyus. Kebetulan saat itu sedang ada promo di Netto, physalis dijual dengan harga 0,69€ saja perkotak kecilnya. Saat itu saya hanya membeli 1 kotak, karena isinya cukup banyak (lebih dari sepuluh butir).
Setiba di rumah, saya cicipi, lah kok rasanya cenderung manis. Gak bikin merem melek sama sekali kalau dimakan. Suami saya yang pembenci buah2an asam pun ternyata doyan. Alhasil batal-lah niat membuat sambalnya. Saya malah jadi terpikir untuk membeli lagi, tapi sebelumnya browsing sana sini dulu untuk mencari tahu manfaat physalis bagi kesehatan. Kalau ternyata menyehatkan, tentunya kali ini saya tidak akan membeli 1 kotak saja.
Hasil pencarian saya, diketahui bahwa physalis (Kapstachelbeere) dikenal juga di Indonesia dengan nama ceplukan/ciplukan atau dalam bahasa Sunda cecendet. Terdapat beberapa jenis physalis, misalnya P.peruviana (jenis ini yang dijual di Jerman), P.angulata atau P.minimata. Musim utama buah ini di jerman terutama antara November-April. Saat membeli, daun pembungkus buah yang menyerupai lampion tidak harus tertutup. Tetapi bila daunnya berwarna coklat gelap, kemungkinan besar buahnya sudah tak segar lagi. Dalam penyimpanan bersuhu 10derajat C, physalis dapat bertahan selama 2 minggu. Phsyalis dapat disimpan dengan dibekukan maupun dikeringkan. Bila terlalu lembab, buah ini mudah berjamur.
Physalis ternyata merupakan tanaman herbal, yang dapat dimanfaatkan seluruh bagian tanamannya (akar, batang, daun, buah). Ini salah satu blog menulis tentang manfaat physalis.
Khusus untuk buahnya, dari blog tersebut dinyatakan bahwa buah physalis yang dimakan langsung dapat mengobati epilepsi, sulit buang air kecil, dan penyakit kuning. Dari artikel di biothemen dan essen & trinken diketahui bahwa physalis yang berwarna kuning tentunya kaya akan karoten yang baik untuk penglihatan. Kandungan vitamin C-nya ternyata lebih banyak daripada tomat. Selain itu, masih ada lagi kandungan vitamin E, Niasin, kalsium dan fosfor. Disebutkan sekali lagi juga bahwa buah ini baik untuk fungsi ginjal.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment