Tuesday, April 8, 2014
Empal Bandung
Empal Bandung ini memang favorit kami sekeluarga. Saking favoritnya, selalu cepat habis ketika sudah jadi, sehingga saya tak pernah sempat memfoto empal bandung dalam keadaan sudah tergoreng. Selain sering makan empal bandung buatan mamah di rumah, makanan ini selalu saya beli ketika makan di warung nasi di dekat rel kereta Gondangdia. Empal selalu digoreng dalam keadaan tertusuk lidi dan disajikan panas-panas langsung dari penggorengan. Nyaaaaam
Resepnya saya dapatkan dari majalah sedap pemula: kumpulan resep olahan daging lezat dan variatif (BPPEMULA/BEM00507).
Bahan:
500g daging has dalam
500ml air
500ml santan dari 1 1/2 butir kelapa
2 lembar daun salam
2 batang serai, memarkan
5cm lengkuas, memarkan
minyak untuk menggoreng
Bumbu halus:
12 butir bawang merah
6 siung bawang putih
2 sdm ketumbar
1/s sdt merica
1 1/2 sdm garam
75g gula merah
10g asam jawa
3cm kencur
Cara:
1. Rebus daging dalam air sampai empuk dalam panci tekan (15-20 menit)
2. potong daging tipis-tipis. Tusukkan lidi di daging (3 batang lidi untuk 1 potong daging). Memarkan daging sampai tipis benar. Cara ala saya: tidak menggunakan lidi, daging digeprek di dalam plastik agar serat daging tidak berceceran kemana-mana
3. rebus kembali daging dalam santan, salam serai, lengkuas dan bumbu halus sampai santan habis. Cara ala saya: menggunakan santan sedikit, asal daging terendam, lalu dipanaskan sampai santan habis.
4. goreng empal dalam minyak goreng sebentar saja.
Catatan:
Bila daging direbus terlalu lama sampai hancur, maka daging masih bisa digunakan menjadi empal suwir.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment