Friday, August 26, 2011

Bawang Goreng



"Bawang goreng aja, kok ngapain harus bikin sendiri". Mungkin itu yang terlintas di pikiran saya saat masih tinggal Indonesia, bila kebetulan membaca resep cara membuat bawang goreng. Yah.. memang pernyataan 'You Don't Know What You've Got Until It's Gone' benar adanya. Keragaman kuliner di tanah air dan kemudahan untuk mendapatkannya, tanpa perlu
bisa masak, membuat saya dulu terlena dan malas masuk dapur.
Rasa menghargai terhadap makanan2 yang terlihat 'ecek-ecek' dan memang mudah dibeli, serta harganya pun murah, menjadi kurang. Misalnya saja bolu kukus dan bawang goreng. Meski bolu kukus dijual dimana-mana, di pasar, tukang kue keliling, ternyata kalau disuruh membuat sendiri banyak trik2 dan tips yang harus dipelajari. Bawang goreng pun yang hampir selalu disediakan di penjual baso keliling atau bakwan malang (kadang-kadang bawang goreng suka saya minta taburi berlebih), ternyata pembuatannya pun tidak mudah. Apalagi jika ingin mendapatkan hasil yang garing, tapi tidak gosong.
Di Jerman, bukannya bawang goreng ini tidak ada yang menjual. Ada, kok. Kita bisa mendapatkannya di beberapa toko Asia. Hanya saja bawang gorengnya terbuat dari bawang bombay. Kalaupun ada yang dari bawang merah, harganya mana tahan.. 
Nah, berhubung beberapa hari lagi kami akan merayakan Idul Fitri dan rencana hidangan pada hari tersebut adalah lontong sayur, opor dan kawan2nya, rasanya belum lengkap kalau tanpa taburan bawang goreng. 
Untuk mencari tahu cara pembuatannya, saya googling lebih dulu. Di Arsip Blog NCC ternyata ada tips bagaimana membuat bawang goreng yang renyah. Karena masih belum puas, saya lanjutkan proses pencarian dan bertemulah dengan VIetnam Cooking Experiment. Akhirnya saya putuskan menggunakan cara dari blog tersebut. Hasil bawang gorengnya pun memang garing. Hanya saja, menurut suami saya, rasanya kurang asin. Ya iyalah, lah wong pembuatannya tidak menggunakan garam sama sekali. Mungkin lain kali, irisan bawangnya perlu ditaburi garam sebelum dikeringkan. 

Cara pembuatannya bawang goreng ala Dapur Jujun:

Bahan:
250g Schalotten
minyak untuk goreng

Cara:
1. kupas dan iris tipis schalotten
2. keringkan dengan mesin pengering (Dörrautomat)
3. goreng bawang dengan api sedang sampai kuning kecoklatan. angkat dan tiriskan dengan tissue dapur. 
4. panggang dalam oven 120 derajat C selama 5 menit, dengan dialasi tissue dapur
5. tiriskan (saya lakukan dengan meletakkan bawang goreng diantara 2 tissue dapur, lalu ditekan dengan benda datar). setelah dingin, masukkan dalam toples yang sudah dialasi tissue dapur, tutup rapat, simpan di kulkas.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...